Saturday, August 18, 2018

amankah minum obat saat menyusui?


Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang seorang ibu yang sedang menyusui tidak dapat terhindar dari konsumsi obat-obatan. Berdasarkan sumber dari website IDAI, biasanya hanya sekitar 1% dari dosis obat ibu yang akan sampai ke bayi melalui ASI. Hanya terdapat sejumlah kecil obat yang benar-benar dilarang dikonsumsi selama menyusui. Obat -obat ini mungkin mempunyai pengaruh buruk pada bayi atau mempengaruhi produksi ASI. Bagi ibu menyusui, sebaiknya konsultasi ke dokter sebelum minum obat.
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum ibu memutuskan mengonsumsi obat:
1.    Konsumsi herbal dan jamu tidak dianjurkan.
2.    Apakah ibu benar-benar memerlukan obat ? Seberapa efektif obat itu ? Dapatkah obat tersebut ditunda setelah selesai menyusui ? Apakah dosisnya tidak berlebihan ? Dan obat yang dipilih harus yang paling aman.
3.    Mengupayakan dulu penanganan yang tidak menggunakan obat, misalnya pemberian kompres hangat daripada menggunakan obat antipiretik ; menghindari alergen daripada menggunakan obat antihistamin ; makan makanan yang mengandung banyak serat dan minum banyak daripada menggunakan obat laksatif.
4.    Jika harus konsumsi obat, pilih dosis minimal yang masih efektif. Pilih cara pemberian obat lokal. Minum obat segera setelah menyusui untuk mengurangi konsentrasi dalam air susu.
5.    Untuk sementara menghentikan ASI bila ibu memerlukan obat-obatan yang mempunyai pengaruh kurang baik pada bayi, dengan sebelumnya ibu memerah ASI untuk diberikan selama ibu mendapatkan obat tersebut.
6.    Faktor obat (berat molekul obat, makin besar BM, tidak dapat melalui ASI), faktor ibu (kesehatan ibu, gangguan ginjal atau hati), faktor bayi ( bayi cukup bulan atau prematur, bayi kecil)
Kita dapat melihat efek obat terhadap bayi yang menyusui dan efek terhadap produksi ASI di LactMed® (http://toxnet.nlm.nih.gov/cgi-bin/sis/htmlgen?LACT) secara gratis.  Contoh efek beberapa obat sebagai berikut:
1.    Parasetamol (asetaminofen)
Efek terhadap bayi menyusui: dilaporkan menyebabkan bercak kemerahan di tungkai atas dan di muka.
Efek terdapat produksi ASI : tidak ditemukan informasi
2.    Difenhidramin
Efek terhadap bayi: dilaporkan kolik (10%) dan mengantuk (1 dari 6 bayi)
Efek terhadap prroduksiASI: belum diteliti
3.    Kodein
Efek terhadap bayi: bradikardi, mengantuk,
Efek terhadap produksi ASI: meningkatkan kadar prolactin tetapi tidak berefek terhadap kemampuan menyusui  jika Ibu sudah dapat menyusui dengan baik
4.    Pseudoefedrin
Efek terhadap bayi: rewel
Efek terhadap produksi ASI: menurun setelah  24 jam pemberian pseudoefedrin 60 mg oral
5.    Ibuprofen
Tidak didapat efek samping terhadap bayi
Selama ibu menyusui minum obat, hal-hal yang perlu diperhatikan apakah ada reaksi yang kurang baik yang terjadi ada bayi, misalnya reaksi alergi berupa ruam – ruam kemerahan di pipi atau badan, diare, mengantuk, perubahan pola menyusu, perubahan pola tidur, tingkat kesadaran, dan lain-lain.

Sumber:

Website Ikatan Dokter Anak Indonesia


No comments:

Post a Comment

mengatasi masalah tidak mau makan pada anak

Anak tidak mau makan adalah masalah yang lumrah ditemukan dalam kehiduan sehari-hari, hal ini tentunya banyak menjadi kekhawatiran para or...