Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang
seorang ibu yang sedang menyusui tidak dapat terhindar dari konsumsi
obat-obatan. Berdasarkan sumber dari website IDAI, biasanya hanya sekitar 1%
dari dosis obat ibu yang akan sampai ke bayi melalui ASI. Hanya terdapat
sejumlah kecil obat yang benar-benar dilarang dikonsumsi selama menyusui. Obat
-obat ini mungkin mempunyai pengaruh buruk pada bayi atau mempengaruhi produksi
ASI. Bagi ibu menyusui, sebaiknya konsultasi ke dokter sebelum minum obat.
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum
ibu memutuskan mengonsumsi obat:
1. Konsumsi herbal dan jamu
tidak dianjurkan.
2. Apakah ibu benar-benar
memerlukan obat ? Seberapa efektif obat itu ? Dapatkah obat tersebut ditunda
setelah selesai menyusui ? Apakah dosisnya tidak berlebihan ? Dan obat yang
dipilih harus yang paling aman.
3. Mengupayakan dulu
penanganan yang tidak menggunakan obat, misalnya pemberian kompres hangat
daripada menggunakan obat antipiretik ; menghindari alergen daripada
menggunakan obat antihistamin ; makan makanan yang mengandung banyak serat dan
minum banyak daripada menggunakan obat laksatif.
4. Jika harus konsumsi
obat, pilih dosis minimal yang masih efektif. Pilih cara pemberian obat lokal.
Minum obat segera setelah menyusui untuk mengurangi konsentrasi dalam air susu.
5. Untuk sementara
menghentikan ASI bila ibu memerlukan obat-obatan yang mempunyai pengaruh kurang
baik pada bayi, dengan sebelumnya ibu memerah ASI untuk diberikan selama ibu
mendapatkan obat tersebut.
6. Faktor obat (berat
molekul obat, makin besar BM, tidak dapat melalui ASI), faktor ibu (kesehatan
ibu, gangguan ginjal atau hati), faktor bayi ( bayi cukup bulan atau prematur,
bayi kecil)
Kita dapat melihat efek obat terhadap bayi
yang menyusui dan efek terhadap produksi ASI di LactMed® (http://toxnet.nlm.nih.gov/cgi-bin/sis/htmlgen?LACT) secara
gratis. Contoh efek beberapa obat sebagai berikut:
1. Parasetamol
(asetaminofen)
Efek terhadap bayi menyusui: dilaporkan
menyebabkan bercak kemerahan di tungkai atas dan di muka.
Efek terdapat produksi ASI : tidak
ditemukan informasi
2. Difenhidramin
Efek terhadap bayi: dilaporkan kolik (10%)
dan mengantuk (1 dari 6 bayi)
Efek terhadap prroduksiASI: belum diteliti
3. Kodein
Efek terhadap bayi: bradikardi, mengantuk,
Efek terhadap produksi ASI: meningkatkan
kadar prolactin tetapi tidak berefek terhadap kemampuan menyusui jika Ibu
sudah dapat menyusui dengan baik
4. Pseudoefedrin
Efek terhadap bayi: rewel
Efek terhadap produksi ASI: menurun
setelah 24 jam pemberian pseudoefedrin 60 mg oral
5. Ibuprofen
Tidak didapat efek samping terhadap bayi
Selama ibu menyusui minum obat, hal-hal
yang perlu diperhatikan apakah ada reaksi yang kurang baik yang terjadi ada
bayi, misalnya reaksi alergi berupa ruam – ruam kemerahan di pipi atau badan,
diare, mengantuk, perubahan pola menyusu, perubahan pola tidur, tingkat
kesadaran, dan lain-lain.
Sumber:
Website Ikatan Dokter Anak Indonesia
No comments:
Post a Comment