Sunday, March 12, 2017

Langkah Mudah Membaca EKG (rekam jantung) Part 1

EKG (elektrokardiografi) adalah suatu alat yang merekam aktivitas listrik jantung yang direkam dalam bentuk gambaran gelombang diatas suatu kertas khusus, nah EKG ini merupakan bahasa dari jantung untuk mengungkapkan penyakit yang dialaminya serta pemeriksaan yang relatif cepat serta sederhana, jadi penting untuk dapat memahami bahasa EKG dari jantung tersebut untuk mendeteksi sedini mungkin penyakit jantung yang diderita pasien
EKG direkam dalam suatu kertas grid khusus dengan kotak-kotak kecil disetiap bagiannya yang membagi pas 1 mm perkotak kecil baik itu arah horizontal maupun vertikal. Setiap 5 kotak kecil, garis dibuat lebih tebal untuk mempermudah penilaian EKG. Pada aksis vertikal, voltase dinilai is dalam milivolt (mV), standarnya setiap 1 kotak kecil (1 mm) sama nilainya dengan 0,1 mV saat dinilai secara vertikal. Axis horizontal menggambarkan waktu, karena standar dari perekaman EKG adalah dengan kecepatan 25 mm/detik maka untuk tiap 1 mm bagian EKG (1 kotak kecil horizontal) sama nilainya dengan 0,04 detik. Sehingga untuk tiap 5 kotak kecil (5 mm) sama nilainya dengan 0,2 detik.
ekg
Gambaran EKG dapat dilihat dalam bentuk komponen kompleks P-QRS-T, nah kelainan dari komponen-komponen tersebut secara terpisah atau kelainan irama secara keseluruhanlah yang dinilai pada saat membaca EKG
Komponen kompleks P-QRS-T
Gelombang  potensial  elektrik  negatif  akan  menyebar  sepanjang  miokard  yang berkontraksi.  Potensial  ini  dideteksi  dengan  meletakkan  beberapa  elektroda  di berbagai  lokasi  di  kulit,  signal  akan  diperkuat  dan  digambarkan  sebagai  rekaman elektrokardiogram.
Komponen gelombang pada EKG merupakan gambaran dari:
  1. Gelombang P  berhubungan  dengan  sistol  atrium(depolarisasi  atrium), merupakan gelombang  pertama siklus  jantung.  Setengah  gelombang  P  pertama  terjadi  karena stimulasi  atrium  kanan  serta  bentuk downslope berikutnya  terjadi  karena  stimulasi atrium kiri.
Karakteristik gelombang P yang normal:
-  lembut dan tidak tajam
-  durasi tidak lebih dari 0.12 detik
-  tinggi tidak lebih dari 2.5 mm
  1. Kompleks QRS merupakan sistol  ventrikel  (depolarisasi  ventrikel),  nilai  normal: lebar 0.06-0.12 detik.
Terdiri dari gelombang Q: defleksi negatif pertama, merupakan depolarisasi septum interventrikel yang teraktivasi dari kiri ke kanan, durasi normal (kecuali lead III dan aVR)  kurang  dari  0.04  detik  (1  kotak  kecil)  dan  kurang  dari  sepertiga  tinggi  gel  R pada lead bersangkutan.
  1. Gelombang T  merupakan  repolarisasi  ventrikel,  biasanya  tinggi  kurang  dari  5 mm pada lead ekstremitas atau 10 mm pada lead prekordial
  2. Penyebab terjadinya gelombang U masih kontroversi, salah satu teori menyebutkan gelombang U  terjadi  karena  repolarisasi  serabut  purkinje.  Bentuk  normal  bulat, kecil dan amplitudo kurang dari 1.5 mm.
  3. Interval PR  merupakan  perlambatan  fisiologis  di  nodal  AV  dan  berkas  HIS,  nilai normal 0.12-0.20 detik
  4. Segmen ST  merupakan  tanda  awal  repolarisasi  ventrikel  kiri  dan  kanan.  Titik pertemuan  antara  akhir  kompleks  QRS  dan  awal  segmen  ST  disebut J  point.  Jika J point berada  dibawah  garis  isoelektris  disebut  depresi  segmen  ST  dan  jika  diatas garis isoelektris disebut elevasi segmen ST.
Interval  QT,  merupakan  aktivitas  total  ventrikel  (mulai  dari  depolarisasi  ventrikel hingga  repolarisasi).  Diukur  mulai  awal  komplesQRS  hingga  akhir  gelombang  T. Durasi  normal  tergantung  dari  umur,  jenis  kelamin  dan  denyut  jantung. Rata-rata kurang dari 0.38 detik.
jozz
Sumber : Pathopysiology of heart disease, 5th edition, 2011 , editor Leonard S. Lilly
                The only ECG book you’ll ever need 5th edition, Malcolm S Thaler

No comments:

Post a Comment

mengatasi masalah tidak mau makan pada anak

Anak tidak mau makan adalah masalah yang lumrah ditemukan dalam kehiduan sehari-hari, hal ini tentunya banyak menjadi kekhawatiran para or...