Ibu-ibu muda yang baru memiliki anak sering mengalami masalah dalam menyusui bayinya, yaitu diantaranya nyeri pada payudara. seringnya nyeri payudara ini diawali dengan lecetnya puting payudara, karena payudara yang lecet ibu menjadi enggan untuk memberikan ASI untuk bayinya, sehingga ASI menumpuk di payudara ibu, menyebabkan payudara membengkak, lama kelamaan bisa saja hal ini diperparah dengan infeksi sekunder oleh bakteri
Oleh karena itu, hal pertama yang harus dilakukan untuk menyikapinya adalah mengajarkan kepada ibu cara menyusui yang tepat, hal ini dapat membantu ibu untuk mengurangi terjadinya lecet pada puting karena salah dalam hal cara menyusui. bila puting payudara ibu terlanjur lecet, dukung ibu untuk tetap menyusui, dapat dimulai dari payudara yang tidak nyeri terlebih dahulu, dapat disiasati juga dengan mengoleskan ASI pada puting ibu.
Payudara yang bengkak dapat dikompres dingin tiap selesai menyusui untuk mengurangi efek peradangan (bengkak dan nyeri). kemudian payudara dikompres hangat untuk merangsang agar air susu tidak mengeras pada payudara yang bengkak. Ibu bisa mengonsumsi parasetamol untuk mengurangi nyeri. ibu juga sebaiknya mengenakan bra yang menyokong payudara ibu, serta tidak ketat
Bila nyeri bertambah berat, demam atau berlangsung lebih dari tiga hari, segeralah konsul ke dokter, sebaiknya tidak minum obat sembarangan, karena obat-obatan tertentu dapat melewati ASI dan terpinum oleh bayi.
Jika masalah dalam menyusui adalah puting yang tenggelam (inverted nipple) maka hal ini dapat diatasi dengan melakukan inisiasi menyusu dini, mendorong ibu untuk tetap menyusui sehingga puting mengalami daya isap terus-menerus. puting juga dapat dikeluarkan secara manual dengan menggunakan jari, tetapi jangan lupa setelah memegang daerah puting, puting harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum menyusukan bayi untuk menjaga kebersihan dan bayi tidak menelan bakteri saat menyusu karena puting yang kurang bersih
Posisi menyusu yang tepat
Menyusui yang baik dilakukan pada kedua payudara, pindah dari payudara satu yang lainnya dilakukan setelah yakin bahwa payudara yang pertama telah kosong, ini diharapkan karena kandunga gizi dari ASI yang keluar pertama kali, ditengah-tengah, dan diakhir saat hampir kosong memiliki kandungan gizi yang berbeda, jadi jika bayi disusui berpindah tanpa dikosongkan terlebih dahulu maka bayi tidak mendapatkan zat gizi tertentu dari ASI yang dibutuhkan karena menyusu tidak tuntas. Jika bayi telah selesai menyusu tetapi ASI pada payudara belum kosong, ini dapat disiasati dengan memompa ASI secara manual
berikut adalah posisi menyusu yang benar
Posisi bayi yang benar:
o Kepala, leher, dan tubuh bayi dalam satu garis lurus
o Badan bayi menghadap ke dada ibu
o Badan bayi melekat ke ibu
o Seluruh badan bayi tersangga dengan baik, tidak hanya leher dan bahu saja
Tanda bayi melekat dengan baik:
o Dagu bayi menempel pada payudara ibu
o Mulut bayi terbuka lebar
o Bibir bawah membuka lebar, lidah terlihat di dalamnya
o Areola juga masuk ke mulut bayi, tidak hanya puting susu. Areola bagian atas tampak lebih banyak/lebar
Tanda bayi menghisap dengan efektif:
o Menghisap secara mendalam dan teratur
o Kadang diselingi istirahat
o Hanya terdengar suara menelan
o Tidak terdengar suara mengecap
Sumber : Buku saku pelayanan kesehatan ibu dari WHO dan kementerian kesehatan
No comments:
Post a Comment